JAKARTA - Moment Liburan Idul Fitri 1444 H Tahun 2023, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit menyatakan bahwa kendaraan pada puncak arus mudik Lebaran 2023 mengalami penurunan sekitar 13 persen.
Menurut Sigit, hal ini tidak lepas dari strategi dan kebijakan untuk mengurai kepadatan pada saat arus mudik Lebaran tahun ini.
Hal tersebut diungkapkan Listyo Sigit saat meninjau langsung situasi dan kondisi arus balik Lebaran 2023 di Cikampek Utama, Selasa (25/4/2023).
"Dari hasil pengecekan yang seharusnya pada hari ini adalah bagian dari puncak arus balik, Alhamdulillah terjadi perubahan. Awalnya kita menduga hari ini akan terjadi puncak arus balik namun adanya kebijakan yang sudah diumumkan pemerintah terjadi penurunan kurang lebih 13 persen, ” kata Kapolri dalam keterangan resminya di NTMC Polri.
Kendati demikian, terang dia, penurunan 13 persen tersebut akan dilihat dan ditunggu hingga Rabu (26/4/2023) pukul 06.00 WIB.
Artinya jika penurunan ini tetap bertahan, Kapolri mengatakan sudah bisa menurunkan prediksi puncak arus balik sekitar 203.000 kendaraan.
Dengan begitu, puncak arus balik yang telah diperkirakan betul-betul terdistribusi pada beberapa hari ini.
Menurut Kapolri, penurunan tersebut terbantu dengan dikeluarkannya pengumuman dan kebijakan oleh pemerintah dengan diberi kesempatan bagi TNI-POLRI-ASN untuk menghindari arus balik melalui cuti tambahan.
Kemudian, perubahan waktu halal bihalal instansi pada hari Senin depan serta pemberian tarif diskon tol.
“Hal ini silahkan dimanfaatkan sehingga rangkaian puncak balik ini betul-betul bisa kita antisipasi dan semuanya bisa berjalan dengan lancar walaupun terjadi kepadatan, kita bisa hindari resiko terjadinya stack dan kemacetan luar biasa, ” ujar dia.
Kendati terjadi pergeseran prediksi puncak arus balik, Kapolri tetap memerintahkan kepada seluruh anggota untuk tetap siap siaga baik dijalur Tol maupun Arteri hingga Minggu 30 April 2023.
Hal tersebut dilakukan agar semua masyarakat bisa tetap terlayani dengan baik.
Terkait one way, Kapolri menjelaskan one way diterapkan berdasarkan acuan data melalui traffic counting dimana pada saat mencapai angka tertentu dan diprediksi berlangsung konstan selama tiga jam berturut-turut maka petugas langsung memberlakukan one way.
“Jadi oneway diberlakukan dengan melihat traffic counting yang dinamis, ” kata dia.
Sedangkan ganjil-genap, Kapolri menyampaikan skema tersebut menjadi salah satu upaya diskresi kepolisian apabila terjadi peningkatan beban yang luar biasa di jalur tol.
Menurut dia, ganjil genap menjadi salah satu pilihan karena dapat mengurangi 20-28 persen.
“Saat ini Kakorlantas belum mengambil keputusan ganjil-genap mudah-mudahan bisa kita hindari untuk tidak kita gunakan.” Jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut mendampingi Dirut Jasa Marga Subakti Syukur, Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi, Asops Kapolri Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi, Kadivhumas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, dan Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus.
Kapolri dan jajaran juga menyempatkan meninjau rest area Km 62 dan menyapa pemudik secara langsung.(***/info publik)